Ada 5 Makhluk Yang Dilaporkan Tahan Banting Terhadap ‘Kiamat’ Di Bumi

oleh -949 Dilihat

Jakarta – Tanda kiamat makin banyak terlihat, mulai dari temperatur Bumi yang terus memecahkan rekor baru hingga bencana alam bertubi-tubi.

Terbaru, dunia juga dihebohkan dengan gempa Megathrust di Jepang. Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti gempa Megathrust tinggal menunggu waktu, sebab sudah ratusan tahun stabil.

Soal perubahan iklim, mengutip data Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), rata-rata peningkatan suhu permukaan global mencapai 1,45 derajat Celcius pada tahun 2023 dibandingkan dengan baseline setelah era Revolusi Industri. Padahal tahun 2020 lalu, kenaikan rata-rata suhu global adalah 1,2 derajat Celcius.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati beberapa saat lalu memberikan peringatan soal ancaman bencana alam dahsyat pada 2050. Prediksi tersebut berasal dari data dan analisis yang dikumpulkan BMKG, bersama dengan Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO)

Ia mengatakan era pendidihan global (Global Boiling) akan makin ganas jika tak direm.

Di tengah ancaman petaka tersebut, ternyata ada 5 makhluk yang dilaporkan tahan banting terhadap ‘kiamat’ di Bumi, menurut laporan Insider. Berikut daftarnya:

Beruang Air

Hewan yang disebut pula ‘tardigrade’ ini diprediksi akan terhindar dari kepunahan hingga enam miliar tahun ke depan. Bahkan, beruang air bisa tetap hidup ketika Bumi dihantam asteroid.

Sebab, mereka dapat hidup di lubang vulkanik di dasar lautan. Mereka juga bisa bertahan tanpa makanan dan air hingga 30 tahun.

Beruang air bahkan tidak terpengaruh oleh suhu ekstrem dan paparan radiasi. Ajaibnya, mereka juga mampu hidup di luar angkasa, menurut penelitian National Geographic.

Semut

Menurut New York Post, para ilmuwan membuktikan bahwa semut lebih mampu mengetahui apakah ada semut yang terinfeksi patogen atau virus dibandingkan manusia.

Bahkan sebelum suatu penyakit sempat menyebar, semut akan membunuh anggota kru mereka yang terinfeksi.

Semut juga dapat bertahan hidup di hampir semua iklim, termasuk Gurun Sahara. Ada juga spesies semut air yang hidup di laut. Mereka punya hubungan baik di darat maupun di laut.

Ikan Lumpur

Hewan yang memiliki nama mummichog ini kerap dijuluki ‘ikan pembunuh’ atau ‘ikan lumpur kecil’. National Geographic menemukan bahwa ikan ini mampu beradaptasi di sungai yang sangat beracun.

Secara umum, ikan ini sangat mudah beradaptasi. Mereka dapat hidup di air tawar dan air asin, dan memiliki kendali penuh atas genomnya. Mereka memiliki kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan gen tergantung pada lingkungannya, menurut NewScientist.

Kalajengking

Kalajengking dapat bertahan hidup di gurun, hutan, bahkan pegunungan. Faktanya, menurut National Geographic, para peneliti pernah membekukan kalajengking semalaman.

Nyatanya, mereka bisa bertahan dan baik-baik saja. Kalajengking juga dapat memperlambat laju metabolismenya hingga mereka dapat bertahan hidup dengan memakan serangga selama satu tahun penuh.

Kecoa

Kerap menjadi ‘musuh’ di rumah, kecoak ternyata menjadi salah satu hewan yang bisa bertahan saat kiamat tiba. Kecoak mampu mengembangkan resistensi terhadap beberapa jenis insektisida.

Selain itu, kecoak dapat memakan apa saja, bahkan makanan busuk sekaligus. Hewan ini memiliki kekebalan luar biasa dan dapat tumbuh dengan panjang hingga 2-inci.

Usai bom atom dilepaskan di Hiroshima dan Nagasaki, kecoak tampak berkeliaran di sekitar reruntuhan. Hal ini membuktikan hewan ini mampu bertahan hidup dalam jumlah radiasi sebesar itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.